Pengukuran pH Tanah Menggunakan Kertas Lakmus dan pH meter


    pH tanah adalah ukuran tingkat keasaman atau kebasaan (alkalinitas) dari tanah. Nilai pH ini menunjukkan sejauh mana larutan tanah bersifat asam, basa, atau netral. Skala pH berkisar dari 0 hingga 14, dengan 7 dianggap sebagai nilai netral. Nilai pH di bawah 7 menunjukkan bahwa tanah bersifat asam, sementara nilai di atas 7 menunjukkan tanah bersifat basa atau alkalis.
    pH tanah merupakan salah satu faktor penting yang memengaruhi pertumbuhan tanaman. Keseimbangan pH tanah yang tepat memastikan nutrisi tanaman dapat diserap dengan efisien. Dalam artikel ini, kita akan membahas dua metode pengukuran pH tanah: pengukuran menggunakan kertas lakmus dan pengukuran menggunakan pH meter. Kedua metode ini dapat digunakan untuk mengukur pH tanah dengan baik, dan pemilihan metode tergantung pada kebutuhan dan keakuratan yang diinginkan.
Pengukuran pH tanah menggunakan pH meter lebih akurat dan tepat dibandingkan dengan kertas lakmus. Berikut ini langkah-langkah dan dokumentasi praktikum pengukuran sampel tanah di sekitar lab. tanah politeknik negeri jember.

Menggunakan kertas lakmus

  • 1. Siapkan Sampel Tanah: Ambil sampel tanah yang akan diukur. Pastikan tanah ini bersih dari bahan-bahan lain seperti batu atau tanaman.

  • 2. Persiapan Kertas Lakmus: Potong sepotong kertas lakmus merah dan sepotong kertas lakmus biru menjadi strip kecil.

  • 3. Basahi Tanah: Basahi sampel tanah dengan air murni hingga lembab, tetapi jangan terlalu basah.

  • 4. Letakkan Kertas Lakmus: Tempelkan strip kertas lakmus merah dan biru ke dalam sampel tanah. Pastikan kedua strip berada dalam kontak dengan tanah.

  • 5. Amati Perubahan Warna: Setelah beberapa saat (biasanya 1-2 menit), amati perubahan warna pada strip lakmus. Kertas lakmus merah akan berubah menjadi biru jika tanah bersifat basa, sedangkan kertas lakmus biru akan berubah menjadi merah jika tanah bersifat asam. Jika kertas lakmus merah dan biru tidak mengalami perubahan warna, tanah memiliki pH netral.

  • 6. Catat Hasil: Catat hasil pengukuran dan tentukan pH tanah berdasarkan perubahan warna yang diamati. Perubahan warna pada strip lakmus akan memberikan perkiraan pH tanah.

  •                                         1                                  2

                                            3                                   4

    5

    Menggunakan pH meter



    1. 1. Siapkan Sampel Tanah: Ambil sampel tanah yang akan diukur. Bersihkan tanah dari bahan-bahan asing dan batu.

    2. 2. Kalibrasi pH Meter: Pastikan pH meter Anda telah dikalibrasi dengan benar menggunakan larutan buffer pH yang sesuai. Ini penting untuk mendapatkan hasil yang akurat.

    3. 3. Basahi Sampel Tanah: Basahi sampel tanah dengan air murni hingga mencapai kelembapan yang sesuai.

    4. 4. Masukkan Elektroda pH Meter: Masukkan elektroda pH meter ke dalam sampel tanah hingga mencapai kedalaman yang diinginkan.

    5. 5. Baca Hasil: Baca hasil pH dari layar pH meter setelah nilai stabil, biasanya dalam beberapa menit. Hasil ini akan memberikan pH tanah yang lebih akurat.

    6. 6. Catat Hasil: Catat hasil pengukuran pH tanah dan gunakan informasi ini untuk mengatur tingkat keasaman atau kebasaan tanah sesuai dengan kebutuhan tanaman yang akan ditanam.



    Kesimpulan: berdasarkan hasil praktikum, sampel tanah pada daerah  sekitar lab.tanah politeknik negeri jember menunjukkan pH 7

    Komentar

    Postingan populer dari blog ini

    Sampel Tanah Terganggu (Disturbed Oil Sampling) dan Tidak Terganggu (Undisturbed Oil Sampling)

    Identifikasi Horizon Tanah Malang